Andi Leo, Kritik Cik Ujang: Jangan Jadikan Sepak Bola Alat Pencitraan dan ego politik pribadi

SUARA MERDEKA INDONESIA, Jakarta – Gerakan Pemuda Mahasiswa Sumatera Selatan (GAASS) menyampaikan kritik keras terhadap pembentukan klub sepak bola baru bernama Sumsel United yang diprakarsai Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang. Ketua Umum GAASS, Andi Leo, menyebut langkah tersebut sarat ambisi pribadi dan justru menjauh dari semangat membangun sepak bola secara substansial.

Banyak persoalan yang lebih mendesak di Sumsel ketimbang membentuk klub sepak bola baru yang menelan biaya miliaran rupiah. Jika niatnya benar membangkitkan sepak bola, seharusnya cukup dengan menyelamatkan Sriwijaya FC,” tegas Andi Leo dalam keterangannya, Jumat (30/5).

GAASS menilai bahwa proyek Sumsel United bukanlah solusi yang tepat untuk memperbaiki kondisi sepak bola daerah. Sebaliknya, langkah ini justru dianggap sebagai panggung pencitraan politik pribadi.

Membiarkan Sriwijaya FC hancur, lalu membentuk klub baru demi membangun citra pribadi adalah bentuk pembelahan identitas olahraga lokal. Ini bukan membangkitkan sepak bola, tapi membunuh sejarah yang sudah ada,” tegas Andi.

GAASS juga menyoroti isu potensi penggunaan dana publik, baik melalui APBD maupun sponsor dari BUMD seperti Bank Sumsel Babel, Pusri, dan Bukit Asam.

“Rakyat berhak bertanya, dari mana dan untuk siapa dana Sumsel United ini sebenarnya? Jangan sampai dana publik dipakai untuk proyek ego pribadi. Ini harus dibuka secara transparan,” ujar Andi.

Dalam pernyataannya, GAASS menyampaikan empat tuntutan utama:
1. Mendesak Cik Ujang menghentikan proyek Sumsel United dan mengalihkan perhatian pada penyelamatan Sriwijaya FC.
2. Meminta Gubernur dan DPRD Sumsel mengevaluasi segala bentuk penggunaan dana publik atau sponsor daerah untuk proyek klub baru ini.
3. Mengajak seluruh elemen masyarakat dan media untuk mengawal isu ini dan menolak politisasi olahraga.
4. Menyerukan konsolidasi suporter, pemuda, dan mahasiswa untuk bersatu mempertahankan identitas dan sejarah sepak bola Sumsel.

Andi Leo menutup pernyataannya dengan ajakan moral, bahwa membangun sepak bola harus dimulai dari niat yang jujur dan berbasis kebutuhan rakyat.

Sepak bola adalah milik rakyat, bukan alat citra politik. Rawat yang sudah ada, jangan belah demi ambisi pribadi. Jika Sumsel ingin bangkit, kembalikan kejayaan Sriwijaya FC, bukan menyingkirkannya demi Sumsel United,” pungkasnya.

Berita Terkait

GAASS Akan Geruduk Kemenag RI, Soroti ...
DPD PGK OKI Gelar Aksi Damai, ...
GAASS : Geruduk KPK RI Desak Usut ...
GAASS Banyuasin : 100 Hari Kerja Bupati dan ...