

SUARA MERDEKA, Jakarta – Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia melakukan kunjungan silaturahmi ke Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Senin (5/5/2025).
Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII), Abdul Kohar Ruslan, menegaskan komitmennya untuk menjadikan kaderisasi sebagai fokus utama dalam membangun sumber daya manusia (SDM) pelajar yang unggul dan berdaya saing.
“PII harus ambil bagian dalam menyiapkan generasi emas 2045. Maka pembangunan kader menjadi jantung perjuangan kami,” ujar Abdul Kohar.
Ia juga mendorong agar silaturahmi ini tidak berhenti pada pertemuan formal, namun berlanjut dalam bentuk kolaborasi program nyata, terutama dalam pengembangan kapasitas pelajar dan pemuda Indonesia.
Dalam konteks perkembangan zaman, Kohar menyoroti pentingnya digitalisasi organisasi dan kesiapan pelajar menghadapi tantangan kecerdasan buatan (AI).
“AI bukan hanya membawa mudharat. Ia punya potensi besar untuk mendukung kemajuan. Pelajar harus bisa mengelolanya dengan nilai dan etika yang kuat,” tegasnya.
Sementara itu, Warsito, Deputi Bidang Koordinasi Pembangunan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK, menyampaikan apresiasi terhadap PII sebagai organisasi pelajar yang konsisten mencetak kader-kader religius, kritis, dan berintegritas.
“Saya bahagia dan senang menerima PII di Kemenko PMK. Saya melihat langsung semangat kaderisasi PII yang luar biasa dalam berbagai agenda,” ungkapnya.
Deputi Warsito menjelaskan bahwa Kemenko PMK mengemban amanat Presiden untuk memastikan terlaksananya program prioritas nasional, khususnya Asta Cita ke-4 tentang pembangunan SDM dan Asta Cita ke-8 terkait penyelarasan lingkungan hidup. Fokusnya mencakup pendidikan, sains, teknologi, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan.
“Target kita adalah Indonesia Maju. Maka mindset SDM-nya juga harus maju. Jangan punya mental miskin. SDM kita harus sehat, cerdas, produktif, dan berkarakter,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya berpikir kritis (critical thinking) di kalangan pelajar, serta peran Satgas Nasional dalam mendorong pemanfaatan AI secara bijak dengan menjunjung tinggi norma dan etika.
Pertemuan ini menjadi sinyal positif bahwa sinergi antara pemerintah dan gerakan pelajar seperti PII memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan dan peradaban gemilang di masa depan.