

SUARA MERDEKA, Jakarta – Pelajar Islam Indonesia (PII) Wilayah Jawa Tengah resmi melantik formatur baru dalam Konfrensi Wilayah (Konwil) Ke-33 yang berlangsung di Rembang, Jawa Tengah, Ahad (20/4/2025).
Acara ini tidak hanya menjadi momentum regenerasi, tetapi juga ajang konsolidasi ideologis dan strategis bagi pelajar-pelajar muslim yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Ahmad Ghozali menekankan pentingnya percepatan integrasi data sebagai langkah krusial menuju organisasi yang modern dan terstruktur. Ia menyebutkan bahwa data adalah aset jangka panjang organisasi, bukan hanya untuk kebutuhan administrasi internal, tetapi juga sebagai kunci dalam pengambilan kebijakan nasional.
“Organisasi pelajar yang mampu memetakan potensi, tantangan, dan kebutuhan dari tingkat akar rumput hingga pusat, akan lebih mampu berkontribusi nyata pada bangsa. Maka integrasi data ini harus melibatkan seluruh kader secara kolaboratif dan lintas tingkatan di seluruh Indonesia, tepatnya di 30 Provinsi kepengurusan PII” ujar Ghozali di hadapan peserta.
Ia juga menegaskan bahwa revitalisasi PII harus dimulai dari basis-basis gerakan terkecil, yaitu komisariat di masjid, sekolah, dan desa-desa,
“PII bukan hanya milik kota. Ia harus dihidupkan kembali dari akarnya dari tempat-tempat di mana pelajar bertumbuh dan berjuang secara langsung,” tambahnya.