

SUARA MERDEKA INDONESIA, Palembang – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) atau Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 di Provinsi Sumatera Selatan kembali menjadi sorotan publik. Himpunan Mahasiswa Pemuda Sriwijaya (HIMPAS) menyoroti dugaan praktik jual beli bangku yang dinilai mencederai integritas dunia pendidikan, khususnya di Kota Palembang.
Ketua Umum HIMPAS, Ade Syawal Diansyah, S.Pd., menyatakan pihaknya menemukan indikasi kuat adanya praktik jual beli kursi siswa baru di beberapa SMA Negeri. “Kami sangat menyayangkan maraknya dugaan jual beli bangku di sekolah-sekolah negeri di Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang. Tim investigasi kami menemukan indikasi tersebut di SMA Negeri 4, 10, dan 20 Palembang,” ujarnya. Selasa (27/05/2025)
Sebagai bentuk protes dan tuntutan terhadap pemerintah, HIMPAS akan menggelar aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sumatera Selatan pada Selasa, 2 Juni 2025. Dalam aksinya, HIMPAS mendesak Gubernur Sumsel untuk segera membentuk Tim Investigasi Independen guna menyelidiki secara menyeluruh proses SPMB 2025.
Tak hanya itu, HIMPAS juga menuntut agar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Sumsel dicopot dari jabatannya, karena dinilai gagal menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan selama proses penerimaan siswa baru berlangsung.
“Kami meminta Gubernur Sumatera Selatan mengambil langkah tegas. Dunia pendidikan tidak boleh dikotori oleh praktik-praktik curang yang merugikan masyarakat dan mencoreng masa depan generasi muda. Kami akan terus mengawal isu ini hingga tuntas,” tegas Ade.
HIMPAS juga berkomitmen untuk terus mencari dan mengungkap bukti-bukti kecurangan lainnya dalam proses pendidikan di Sumsel, agar wajah pendidikan di Bumi Sriwijaya kembali bersih dan berintegritas.