

SUARA MERDEKA INDONESIA, Ogan Komering Ilir — Genap 100 hari masa kerja Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), berbagai pihak mulai mengungkapkan apresiasi dan aspirasi terhadap arah kebijakan pemerintahan daerah. Salah satu suara kritis datang dari Ikatan Mahasiswa OKI (IMOKI), melalui Ketua Umumnya, Medi Susanto.(04/06/2025)
Dalam keterangannya kepada media, Medi memberikan apresiasi atas semangat perubahan yang mulai tampak dalam kepemimpinan baru Bupati OKI. Namun, ia juga menegaskan bahwa 100 hari pertama ini harus menjadi pijakan untuk akselerasi lebih cepat dalam menyembuhkan Kabupaten OKI dari berbagai stagnasi pembangunan, baik secara ekonomi, sosial, maupun birokrasi.
“Bupati OKI harus berani melakukan langkah konkret dan tegas. Salah satunya adalah dengan mempercepat rotasi pejabat mengganti pejabat-pejabat era orde lama yang dinilai tidak lagi relevan dengan semangat reformasi dan percepatan pembangunan,” ujar Medi.
Menurut Medi, masih banyak posisi strategis yang diduduki oleh sosok-sosok dari rezim sebelumnya yang terindikasi memperlambat laju perubahan. Ia secara tegas menyebut posisi Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai salah satu yang harus segera dievaluasi dan diganti. “Sekda OKI saat ini diduga kuat terlibat dalam permainan fee proyek pada masa lalu. Jika ini dibiarkan, maka akan menjadi beban moral dan politik bagi pemerintahan baru,” tambahnya.
Tak hanya itu, IMOKI juga menyoroti kinerja lembaga pengawasan internal seperti Inspektorat Daerah. Medi menyebutkan bahwa masih banyak kepala desa di OKI yang tersandung kasus hukum, sebuah indikasi nyata atas lemahnya fungsi pembinaan dan pengawasan oleh Inspektorat. “Ini bukti kelalaian struktural. Jika pembiaran terus berlangsung, maka akan sulit bicara soal pemulihan dan kepercayaan publik,” tegasnya.
IMOKI menegaskan bahwa aspirasi ini lahir dari semangat partisipatif untuk membangun OKI yang lebih bersih, progresif, dan akuntabel. “Kami tidak ingin melihat perubahan hanya sebagai simbol seremonial. Harus ada keberanian politik dari Bupati untuk membersihkan sisa-sisa masa lalu dan memulai babak baru dengan orang-orang yang memiliki integritas dan kapasitas,” pungkas Medi.
Masyarakat OKI kini menantikan langkah lanjutan Bupati, apakah akan mendengar suara-suara aspiratif ini dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi menyeluruh terhadap tubuh birokrasi daerah.
Jika tidak ada tindak tegas dari pimpinan daerah
Maka kami akan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor bupati dan dprd oki, bentuk nyata mengawal era baru kabupaten ogan komering ilir.